RESENSI NOVEL "INKHEART"
Judul: Inkheart
Judul Asli: Tintenherz
Pengarang: Cornelia Funke
Genre: Fantasi
Penerbit: Jerman: Cecilie Dressler
UK: Chicken House
USA: Scholastic
Tahun terbit: 2003
Tempat terbit: Jerman dan USA
Tebal: 534 halaman
Sinopsis
Seorang penjilid buku bernama Mortimer (Mo) Folchart memiliki kemampuan untuk mengeluarkan makhluk-makhluk atau benda-benda dari buku yang sedang dibacanya. Suatu malam ia membacakan buku berjudaul "Inkheart" pada istrinya, Resa. Tanpa sadar, ia mengeluarkan Capricorn, tokoh antagonis dalam buku itu ke dunia nyata dan memasukkan istrinya dalam buku tersebut. Sembilan tahun kemudian, Meggie, putri Mo yang sudah berusia 12 tahun melihat seseorang memasuki rumahnya. Ia kemudian mendengar pembicaraan antara ayahnya dan orang asing tersebut (yang ternyata bernama Dustfinger) bahwa akan ada bahaya yang mengejar mereka. Keesokan harinya, mereka bersama Dustfinger memulai perjalanan ke Italia untuk 'berkunjung' ke rumah Elinor, bibi Meggie. Curiga dengan tingkah laku ayahnya, Meggie bertanya pada Dustfinger. Ia pun tahu bahwa Capricorn, yang telah berhasil mengumpulkan kekuatan tengah mengincar ayahnya. Ia bertekad memanfaatkan kemapuan Mo untuk membantunya menjadi penguasa di dunia nyata dengan mengeluarkan harta karun dan lebih banyak makhluk-makhluk jahat yang akan dijadikan sebagai pengikutnya. Mampukah Mo dan putrinya menghindar? Siapakah Dustfinger sebenarnya?
Kisah petualangan ini diceritakan dengan mengesankan melalui sudut pandang orang ketiga oleh Funke. Berlattarkan pesona alam Eropa yang indah dengan alur cerita yang mengagumkan membuat novel ini sangat menarik untuk dibaca. Tokoh Capricorn benar-benar memiliki sisi lengkap seorang antagonis; sadis, serakah, egois, dan hal-hal lainnya yang tak terbayangkan. Sementara Mo dan Meggie adalah gambaran dari keluarga yang saling melindungi hingga akhir. Meski sedikit klise dan tipikal, tapi karakter seperti mereka-lah yang menjadi pahlawan dalam setiap kisah. Elinor di sisi lain secara mengejutkan mempunyai peran yang cukup penting dalam cerita ini. Meski terkesan cerewet dan agak jahat di awal cerita, namun ia tetap berpegang teguh pada hal-hal yang dianggapnya benar. Dustfinger menjadi tokoh yang paling menarik. Kepada siapa kesetiaannya berlabuh akan menjadi salah satu hal yang paling dinantikan di akhir cerita. Novel ini memiliki plot yang amat menarik. Sejak Mo, Meggie, dan Dustfinger bertolak ke Italia, alur cerita bergerak maju dengan cepat. Meliputi pelarian Mo, kekejaman Capricorn, hingga tertangkapnya Mo, Meggie, dan Elinor. Satu hal yang tidak terlupakan adalah amanat. Kisah ini mengandung banyak sekali pelajaran. Di antaranya adalah kesetiaan terhadap keluarga dan teman (seperti yang dilakukan oleh Mo dan Meggie), keserakahan Capricorn yang hanya akan berujung pada kebinasaan, pengkhianatan Dustfinger yang menghasilkan penderitaan, serta pengorbanan Meggie yang justru mampu membawa Capricorn pada kehancurannya.
Satu-satunya hal yang sedikit mengganggu saat membaca novel ini adalah setting waktu. Kita tidak akan tahu apakah kisah ini terjadi pada masa lalu atau masa sekarang. Jika bukan karena adanya senapan dan kendaraan bermotor kita akan salah mengira bahwa cerita ini terjadi pada abad yang lalu. Bahkan visualisasi yang sudah terdapat di film pun tidak banyak membantu (novel ini sudah difilmkan pada tahun 2008 dan dibintangi oleh Brendan Fraser). Namun hal ini tidak akan banyak berpengaruh dalam mengurangi keunggulan novel ini.
Meskipun novel ini ber-genre fantasi, namun cerita yang disuguhkan mencakup lebih dari sekedar imajinasi. Kita bisa mendapatkan drama, action, bahkan komedi dalam cerita ini. Inkheart adalah bagian pertama dari Trilogi Inkworld yang diluncurkan oleh Cornelia Funke dan telah mendapat penghargaan melampaui pencapaian filmnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencoba membaca novel ini dan menelusuri Inkworld lebih dalam. Siapa tahu Anda akan tertarik untuk mencoba novel kedua (Inkspell) dan novel ketiga (Inkdeath).
Berikut adalah Trailer dari film Inkheart
BIOGRAFI PENGARANG
Cornelia Funke adalah penulis cerita fiksi anak-anak dari Jerman yang telah memenangkan banyak penghargaan. Ia lahir pada tanggal 10 Desember 1958 di Jerman. Karyanya yang paling terkenal adalah Trilogi Inkworld. Banyak hasil karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Sejauh ini, Funke telah menjual lebih dari 10 juta kopi buku-bukunya di seluruh dunia. Sebelum menjadi seorang penulis, ia sempat kuliah di jurusan pendidikan, dan bekerja sebagai pekerja sosial setelah lulus kuliah. Funke mulai menulis cerita-ceritanya pada '80an-'90an yang bertemakan fantasi berjudul "Ghosthunter" dan "Wild Chicks". Meski ia sangat populer di Jerman dan mendapat julukan sebagai J.K.Rowling-nya Jerman, novel pertamanya yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris adalah "The Thief Lord" pada tahun 2002. Setelah itu, Funke terus meluncurkan karya-karya terbaiknya, yaitu Dragon Rider pada tahun 2004 (New York Times' Best Seller selama 78 minggu) dan Trilogi Inkworld (Inkheart (2003), Inkspell (2005), dan Inkdeath (2008)).
Sabtu, 04 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar